Sejarah dan Definisi Kemasan
Sejarah Kemasan
Kemasan
telah dikenal sejak zaman manusia purba. Masyarakat primitive menggunakan kulit
binatang dan keranjang rumput untuk mewadahi buah-buahan yang dipungut dari
hutan. Kemudian 8000 tahun yang lalu, bangsa Cina membuat aneka ragam keramik
untuk mewadahi benda padat ataupun cair. Masyarakat Indonesia kuno membuat
wadah dari bambu untuk menyimpan benda cair. Menjelang abad pertengahan,
bahan-bahan kemasan terbuat dari kulit, kain, kayu, batu, keramik dan kaca.
Tetapi pada zaman itu, kemasan masih terkesan seadanya dan lebih berfungsi
untuk melindungi barang terhadap pengaruh cuaca atau proses alam lainnya yang
dapat merusak barang. Selain itu, kemasan juga berfungsi sebagai wadah agar
barang mudah dibawa selama perjalanan.
Selama
berabad-abad, fungsi sebuah kemasan hanyalah sebatas untuk melindungi barang
atau mempermudah barang untuk dibawa. Seiring dengan perkembangan zaman,
barulah terjadi penambahan nilai fungsional dan peranan kemasan dalam pemasaran
mulai diakui sebagai satu kekuatan utama dalam persaingan pasar.
Peranan
kemasan baru dirasakan pada tahun 1950-an, supermarket
mulai banyak bermunculan, dimana kemasaran harus “dapat menjual” produk di
rak-rak toko. Tetapi pada saat itu pun kemasan hanya berfungsi memberikan
informasi, memberitahu kepada konsumen tentang apa isi atau kandungan di dalam
kemasan tersebut.
Baru pada
tahun 1980-an dimana persaingan dalam dunia usaha semakin tajam dan kalangan
produsen saling berlomba untuk merebut perhatian calon konsumen, bentuk dan
model kemasan dirasakan sangat penting peranannya dalam strategi pemasaran.
Disini kemasan harus mampu menarik perhatian, menggambarkan keistimewaan produk
dan “membujuk” konsumen. Pada saat inilah kemasan mengambil alih tugas
penjualan pada saat jual beli terjadi.
Definisi kemasan
Kemasan
berasal dari package yang artinya
membungkus atau mengemas. Secara harfiah pengertian “packaging” dapat diartikan sebagai pembungkus atau kemasan. Secara
sederhana kemasan dapat diartikan sebagai suatu benda yang berfungsi untuk
melindungi, mengamankan produk tertentu yang berada didalamnya serta dapat
memberikan citra tertentu pula untuk membujuk penggunanya.
Menurut
Wikipedia, Kemasan merupakan system yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang
menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual dan
dipakai. Menurut WTO (World Trade Organization) pengemasan adalah suatu system
terpadu untuk mengawetkan, melindungi, menyiapkan produk, hingga siap untuk
ditransportasi dan didistribusikan ke konsumen dengan cara yang efektif,
efisien, murah dan mudah. Ada beberapa alas an utama pengemasan, diantaranya:;
a. Untuk
keamanan produk yang dipasarkan
Kemasan
dapat melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen.
Produk-produk yang dikemas biasanya lebih bersih, lebih menarik dan tahan
terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cuaca.
b. Untuk
membedakan produk kita dengan produk pesaing
Kemasan
dapat melaksanakan program pemasaran. Melalui kemasan identifikasi produk
menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran oleh produk
pesaing dan membedakan produknya
c. Untuk
meningkatkan penjualan
Karena itu
kemasan harus dibuat menarik dan unik, dengan demikian diharapkan dapat memikat
dan menarik perhatian konsumen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar